Marry Him If You Dare (Chapter 2)

marry-him-if-you-dare-jihanseo-copy

Marry Him If You Dare

By : Jihanseo

Rating PG-15

Genre : Romance, Family, friendship

Cast : Seo Joohyun , Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Shim Changmin, Im Yoona, Choi Siwon

Support cast : Temukan sendiri 🙂

Poster by :  rosaliaaochaExoShidaeFFandGrapchics

Note : Halo.. saya bawa ff Seokyu lagi nih. Ada yang mau baca gak??

Typo, dsbnya tolong dimaklumi^^

Selamat menikmati 😀

###

Kalau dia memang takdirmu, sanggupkah kau untuk menolaknya?


Suasana dalam mobil tersebut sepi. Tak ada yang berbicara antara Seohyun dan Kyuhyun. Keduanya terlihat betah dalam keheningan.

“Ehem…” akhirnya Kyuhyun memberanikan diri memulai percakapan. Membuat Seohyun menoleh padanya.

“Aku baru tahu kau sepupu Yoona” ucapnya kaku.

“Aku juga baru tahu sajangnim adik ipar eonniku” Seohyun ikut canggung.

“Bisakah kalau diluar kantor kau tidak memanggilku begitu? Aku jadi terkesan tua sekali…” Kyuhyun menggerutu. Membuat Seohyun sedikit geli melihat ekspresinya.

Matanya tiba-tiba tertumbuk pada sebuah gantungan yang ada di dekat kaca spion dalam mobil.

“Keroro? Aigoo… kyeopta” gumamnya namun masih terdengar oleh Kyuhyun.

Kyuhyun meliriknya, lalu tersenyum geli. “Kau menyukai Keroro?”

“Nde!!”

“Wow, kau memang pantas menyukainya. Keroro adalah teman baik Seororo”

Seohyun mengerucutkan bibirnya sementara Kyuhyun tertawa karena menggodanya.

“Tuan…”

“Mwo?”

“Anda tahu evil??”

“Evil?? Setan maksudmu??”

“Ne”

“Kenapa??”

“Anda sepertinya lebih cocok dinamakan kyuvil”

Kini giliran Seohyun yang tertawa. Tak peduli akan delikan Kyuhyun.

“Kau menyebut bosmu setan begitu?!!” Kyuhyun terlihat sebal.

“Habisnya tuan kau menyebalkan!! Kau ini tukang perintah, pemarah, tukang intimidasi dan…”

Eittssss!

Seohyun menutup mulutnya dengan cepat. Berkedip berkali-kali. Tak berani melirik Kyuhyun yang sedang menyetir.

Kyuhyun mendengus. Sepertinya dia marah, batin Seohyun ketakutan.

“Tuan…”

“Hmm??”

“Kau marah??”

“Aniya..”

“Benarkah? Syukurlah..”

“Aku hanya ingin mencekikmu”

Ucapan dengan wajah tenang namun menusuk milik Kyuhyun membuat Seohyun langsung bergidik ngeri dan memegangi lehernya.

Kyuhyun awalnya menatapnya tajam, namun akhirnya memilih mengalihkan pandangan karena melihat reaksi spontan Seohyun. Lucu sekali. Menurut Kyuhyun.

.

.

“Jangan marah eoh???” yeoja itu tampak bergelayut manja di lengan suaminya seperti biasa. Sementara yang dirayu tampak datar dan dingin.

Siwon mendengus, memilih tak menatap Yoona.

“Oppa…” kini Yoona sedikit merengek. “Bukankah aku ada disini sekarang??”

Siwon menatapnya tajam,, membuat Yoona sedikit ciut melihatnya.

“Kau tak ada membuat masalah kan?”

“Aniya!”

“Sehun menangis terus tadi sebelum tidur”

“Jinja??”

“Kau tak khawatir??” tanya Siwon heran akan sikap Yoona yang seolah mengabaikan putra mereka.

“Aku khawatir. Tapi oppa pasti lebih cepat bertindak daripada aku” ucapannya membuat Siwon tak kuasa menahan senyum bangganya. Yoona ikut tersenyum. Mulai merasakan kalau ketegangan yang Siwon ciptakan perlahan mengendur.

Siwon beranjak, bersiap menatap putranya yang damai dalam tidurnya. Namun Yoona menahannya, membuat Siwon mengernyit.

“Oppa disini saja!!” rengek Yoona.

“Aku mau lihat Sehun sebentar”

“Tidak bisa!! Oppa akhir-akhir ini lebih memperhatikan Sehun!! Lalu kapan aku??”

Siwon tampak terperangah mendengarnya. “Astaga.. kau cemburu dengan anakmu sendiri?? Lalu merasa tak adil?? Aigoo… aku bahkan harus menjagamu lebih dari menjaga Sehun. Setidaknya dia belum akan pulang dengan keadaan mabuk atau masuk kantor polisi”

Yoona mendecih, bibirnya mengerucut mendengarnya. Ya karena dia selalu membuat masalah diluar dan karena Siwon tak mau ibunya mengomel tentang istrinya makanya namja itu selalu berlebihan padanya.

“Oppa…”

“Hmmm??”

“Kupikir Seohyun sangat cocok dengan Kyuhyun”

“Seohyun?? Maksudmu sepupumu itu??”

“Ne” Yoona mulai beraegyo. Andalannya dalam merayu namja itu.

“Kenapa tiba-tiba kau membicarakan mereka??” tanya Siwon heran.

“Mereka ternyata satu kantor!! Seohyun adalah sekretaris Kyuhyun” Yoona tampak antusias. Berharap Siwon akan merestui hubungan Seohyun dan Kyuhyun nantinya.

“Benar-benar kebetulan” komentar Siwon.

“Aniyaa… itu adalah takdir!! Aku yakin mereka akan cocok nantinya”

“Apa iya?? Mungkin mereka tidak saling menyukai”

“Tapi mereka serasi!! Seohyun yeoja yang baik, Kyuhyun namja yang menakjubkan. Lagipula jika Seohyun menikah dengan Seohyun maka aku takkan kesepian lagi disini dan aku mungkin akan lebih sering dirumah”

Ucapan Yoona tentu sangat berpengaruh pada Siwon. Namja itu mulai mempertimbangkannya. Dia bukannya malu akan kelakuan jelek Yoona jika dia keluar. Bukan. Dia mencintai Yoona. Karena itu dia tak mau yeoja itu tersakiti jika jauh darinya.

“Apa kau benar-benar akan lebih sering dirumah jika Seohyun bersama Kyuhyun??”

“Ne, kami mungkin akan bermain dengan Sehun juga”

Oh, Siwon benar-benar membiarkan Yoona menang!!

“Baiklah, aku mendukung Seohyun dan Kyuhyun” ucapan Siwon membuat Yoona tersenyum puas. Dukungan dari Siwon sangat berarti. Kyuhyun lebih menghargai kakaknya itu daripada ibu atau ayahnya. Namja itu juga lebih segan dan menurut dengan Siwon.

Kini, semuanya akan terasa mudah dengan adanya Siwon di sisinya. Yoona tinggal menemukan jalan agar Seohyun bisa bersama Kyuhyun dan menebus dosanya pada bibinya.

Apapun yang terjadi, Seohyun harus bersama dengan Kyuhyun…

.

.

Yeoja jangkung itu menghentikan langkahnya sejenak. Matanya yang dilapisi kacamata berwarna coklat bening tampak menyapu sekelilingnya. Hingga sebuah senyum perlahan hadir di wajah manisnya.

“Changmin-ah!!”

Seorang namja menatapnya, lalu tersenyum dan menghampiri yeoja tersebut.

“Sooyoung-ah, kau tiba juga” ujar Changmin ketika sudah dekat.

Choi Sooyoung tersenyum, kemudian mengangguk.

“Apa kabarmu??” tanya Sooyoung.

“Baik,, kau sendiri??”

“Ya.. lumayan” Sooyoung tampak bimbang sejenak. “Kalau Kyu.. bagaimana kabarnya??”

Changmin menatap Sooyoung, kemudian tersenyum. “Apa kau merindukannya?” dengan wajah menggoda.

Wajah Sooyoung tampak merona. Namun dia mengangguk. Changmin menghela nafas.

“Keadaannya tak terlalu baik. Ibunya selalu memaksanya untuk mendapatkan istri”

Ucapan Changmin membuat Sooyoung terdiam. Sejenak ada perasaan tidak rela membayangkan Kyuhyun nantinya akan bersanding dengan yeoja lain. Sejujurnya dia masih sangat menyayangi namja itu. Sooyoung tak bohong. Beberapa tahun di negeri orang dan berhubungan dengan banyak namja tak membuat hatinya bergetar selain dengan Kyuhyun. Menyedihkan memang, padahal dia yang menjadi pihak meninggalkan.

“Tapi kurasa Kyuhyun juga merindukanmu”

“Benarkah??” ucapan Changmin sontak menumbuhkan bunga-bunga di hati Sooyoung yang sempat layu.

Changmin terkekeh, lalu mengangguk. “Dia tak berhubungan dengan yeoja manapun seingatku. Dia terlalu sibuk bekerja. Kurasa dia belum bisa melupakanmu”

Sooyoung tersenyum mendengarnya. “Kuharap begitu”

.

.

“Kau tinggal disini??”

“Ne”

Kyuhyun mengangguk paham. “Kukira ini terlalu jauh dari kantor. Kau naik apa untuk sampai ke kantor??”

“Aku dua kali naik bus”

Kyuhyun terperangah mendengarnya. “Dua kali?? Wuah itu pasti melelahkan”

“Saat aku masih SMA aku bahkan dua kali naik bus dan berjalan sejauh 1 kilo karena jalan menuju sekolahku tak bisa dimasuki oleh kendaraan”

“Benarkah?? dimana itu??” Kyuhyun tampak takjub lagi.

“Di Kangwondo. Aku pindah-pindah sekolah sejak kecil”

Kyuhyun mengangguk paham, lalu tersenyum jahil pada Seohyun.

“Tak kusangka kodok sepertimu tangguh juga”

“Mwo?!!” mendadak Kyuhyun langsung dapat delikan dari Seohyun hingga membuat Kyuhyun tertawa lebar.

Seohyun tertegun. Menatap Kyuhyun dengan intens.

“Wae??” tanya Kyuhyun risih.

Seohyun tersenyum menggoda sembari menggeleng kecil. “Aku tak menyangka namja setan seperti anda bisa tertawa selebar itu”

Kyuhyun langsung mendengus, menatap sebal Seohyun.

“Ya!! Mentang-mentang ini diluar jam kantor dan kau sepupu Yoona kau bisa seenaknya memanggilku setan eoh??”

“Kau memanggilku kodok tadi”

Kyuhyun terdiam, lalu menaikkan satu alisnya. “Karena kau memang mirip kodok!! Seororo…” Kyuhyun memeletkan lidahnya. Membuatnya tampak seperti anak kecil.

Seohyun jelas terperangah melihatnya. Tak menyangka bosnya yang dingin dan kaku serta menyebalkan itu memiliki sisi kekanakan seperti sekarang.

“Sudah sana masuk!! Kau tidak berencana tidur di mobilku kan?? Joknya mahal!!” teguran dari Kyuhyun menyadarkannya. Seohyun sedikit terlonjak lalu mendecih.

“Issh arraseo!!” dengan cepat Seohyun membuka sabuk pengamannya dan turun dari mobil namja itu tanpa basa-basi.

Kyuhyun ternganga. Menatap sebal Seohyun yang sekarang berjalan menuju ke apartemennya tanpa menoleh sedikitpun padanya.

“Yeoja itu…” desis Kyuhyun. “Dia bahkan tidak berterimakasih padaku?? Jinja.. lihat saja aku akan memberimu pelajaran jika di kantor nanti”

Kyuhyun masih mengumpat-umpat di mobilnya hingga tak lama dia tampak bingung sendiri.

“Tapi kenapa… aku jadi begini?? Kenapa aku jadi terlihat aneh didepannya??” gumamnya tak paham.

“Aku bahkan membiarkannya mengejekku!!” Kyuhyun terlihat heboh sendiri setelahnya.

.

.

Seohyun masuk dengan wajah lelah. Yeoja itu langsung membaringkan tubuhnya di sofa dengan cepat.

“Hmmm… harusnya aku langsung pulang saja jika tahu semuanya akan sia-sia” gumamnya. Yoona benar-benar selektif dalam memilih calon untuknya. Padahal Seohyun tak berharap akan mendapat yang sangat baik sementara dia berada dalam kategori standar.

Dering ponselnya mengalihkan perhatian Seohyun. Yeoja itu menoleh, mendapati nama Yoong eonni di layarnya.

“Halo eonni??”

“Seo, kau sudah sampai??” tanya Yoona dari sebrang.

“Ne, wae??”

“Bagaimana Kyuhyun”

“Dia baik. Gokchongma eonni”

“Jinja?? Bagaimana menurutmu dia??”

“Kyuhyun sajangnim??? Eumm… dia sedikit menyebalkan ternyata”

“Jangan begitu Seo, dia kan calon suamimu”

“Nde?!!!” Seohyun langsung bangkit dengan wajah kaget. “Eonni apa maksudmu??”

Terdengar tawa Yoona dari sebrang. “Aku berencana menjodohkanmu dengan Kyuhyun”

“Mwo?? Tapi eonni…”

“Tenang saja, Siwon oppa sudah memberi dukungan. Kyuhyun takkan bisa menolaknya”

“Eonni aku tak menyukainya…”

“Cinta bisa tumbuh kapan saja, Seo. Yang jelas Kyuhyun adalah target yang bagus. Dia tampan, tinggi, berpendidikan dan mapan. Kau takkan menyesal menikah dengannya”

“Eonni bagaimana kalau dia sudah punya kekasih??”

“Tidak, aku satu rumah dengannya. Dia kupastikan tak berhubungan dengan siapapun”

“Tapi siapa yang tahu…”

“Sudahlah Seo, turuti saja kata eonni. Besok kau libur, kan?? Eonni mau mengajakmu perawatan ke salon”

“Nde?? tapi eonni…”

“Tak ada tapi-tapian lagi. Eonni tutup ya… jaljayo Seobaby..”

Yoona langsung memutuskan sambungannya. Tak membiarkan Seohyun protes lagi. Kini yeoja itu terduduk dengan wajah bingung.

“Aku bahkan takut padanya. Bagaimana bisa aku berani mendekatinya?? Aissh…”

.

.

“Bagaimana kencan butamu??”

Kyuhyun menoleh pada Siwon. Saat ini mereka sedang duduk di beranda belakang sembari menatap aquarium besar yang menampilkan banyak ikan hias di dalamnya.

“Buruk. Dia yeoja tak beretika. Dia menyiram wajah tampanku di pertemuan pertama”

Siwon diam, lalu menatap dingin Kyuhyun. “Kau pasti berkata buruk tentang dia karena itu kau mendapat perlakuan buruk juga”

Ucapan Siwon membuat Kyuhyun bungkam. Ya, namja itu benar.

“Kudengar sekretarismu adalah sepupu Yoona??”

“Ne”

“Seo Joohyun bukan??”

“Ne”

“Berkencanlah dengannya”

“Nde?? Hyung apa maksudmu…??” tanya Kyuhyun kaget dan heran.

Siwon menghela nafas. Egois memang memaksakan kehendaknya untuk kepentingannya. Tapi masa bodohlah!!

“Kubilang berkencanlah dengannya. Siapa tahu kalian cocok”

“Hyung dia sekretarisku!!” Kyuhyun masih saja protes.

“Lalu??”

“Aku juga tidak menyukainya”

“Ah… apa kau masih terbayang akan Sooyoung?? Dasar pria galau sepanjang masa” sindiran Siwon membuat Kyuhyun kesal.

“Aniya!! Untuk apa aku memikirkan yeoja yang sudah meninggalkanku?? Aku tak suka lagi dengannya!!”

“Benarkah??” Siwon bertanya dengan nada mengejek.

“Ne!!”

“Lalu kenapa kau selalu gagal dalam kencan butamu?? Dan kini kau menolak saranku. Apa mungkin ketertarikanmu sudah berubah??”

“Apa maksudmu??”

“Kau menyukai namja??”

“Mwo?? Maldo andwe!!”

“Lalu kenapa tak suka Seohyun?? Dia cantik bukan??”

“Keunyang…”

“Berarti benar kau seorang gay…”

“Aniya!! Arraseo, aku akan berkencan dengannya puas?? Akan kubuktikan kalau aku ini normal!” Kyuhyun mendengus lalu masuk ke kamarnya dengan wajah kesal. Meninggalkan Siwon yang tersenyum tipis. Rencananya berhasil.

.

.

 Sooyoung menghela nafas. Saat ini dia sedang ada di balkon apartemennya yang dulu.

“Sooyoung-ah… kemarilah!! Makan malam sudah siap” teriakan Changmin membuat Sooyoung menoleh lalu tersenyum.

Namja itu adalah temannya sejak kecil dan sekarang dia adalah teman Kyuhyun sejak SMA. Changmin tahu segalanya. Tentang hubungan Kyuhyun dan dirinya. Bahkan namja inilah perantara antara dirinya dan Kyuhyun hingga mereka pacaran. Meski akhirnya harus terpisah karena Sooyoung lebih memilih mimpinya daripada cintanya.

Dan sekarang Sooyoung menyesal. Kalau ada mesin waktu ingin dia kembali dan memperbaiki semuanya.

“Kurasa aku terkena karma” gumam Sooyoung sembari mengaduk sup dagingnya.

“Mwo??”

Sooyoung menghela nafas lalu menatap Changmin. “Kau belum bilang kan aku kembali pada Kyuhyun??”

“Ne”

“Changmin-ah… aku ingin bersama dengannya lagi. Aku tahu aku egois dan tak tahu malu karena akulah yang meninggalkannya. Tapi.. aku benar-benar masih mencintainya”

Changmin diam, menatap Sooyoung dengan lekat. “Kau yakin?? Kyuhyun sepertinya masih membencimu”

“Tidak apa-apa” Sooyoung tersenyum miris. “Aku akan pelan-pelan saja meraih hatinya. Daripada aku tersiksa sendiri karena tak bisa memilikinya”

Changmin menghela nafas,, kemudian mengangguk paham.

.

.

“Eommonim, Kyuhyun ternyata berkencan dengan seorang gadis”

“Benarkah??” ibunya langsung heboh mendengar ucapan Siwon. Namja itu sengaja mendatangi ibunya setelah berbincang dengan Kyuhyun.

“Ne, dia sekretaris Kyuhyun. Jadi berhentilah menyuruhnya untuk ikut kencan buta”

Ibunya mengangguk paham. “Apa eomma boleh melihatnya di kantor??”

“Tentu saja. Tapi jangan kaget kalau Kyuhyun tidak mau mengaku. Dia tak mau karyawannya yang lain tahu”

“Arraseo”

.

.

“Gay?? Hyung bercanda!!” ujar Kyuhyun masih kesal akan tuduhan Siwon.

“Arraseo!! Aku akan mengencani Seohyun. Toh aku hanya perlu membuktikan kalau aku normal!!” ucap Kyuhyun penuh tekad.

Sementara Seohyun gelisah sendiri di kamarnya.

“Choi sajangnim?? Omo… bagaimana bisa aku berkencan dengannya??”

.

.

Esoknya Seohyun tampak berdiri di depan apartemennya dengan wajah tegang. Menanti Yoona.

Sebuah mobil audi berkaca gelap berhenti dihadapannya. Seohyun langsung masuk dan memasang sabuk pengamannya.

“Sudah siap??”

“Ne eonni. Tapi kita akan kemana??”

“Ke salon langganan eonni. Perawatan disana bagus sekali”

“Tapi eonni apa tuan Siwon tidak marah kau pergi keluar denganku??”

“Awalnya dia marah” Yoona mengerucutkan bibirnya yang indah. “Tapi aku merayunya habis-habisan. Dan seperti biasa, dia luluh juga”

“Eonni, kau terlalu daebak untuk aku saingi” keluh Seohyun.

Yoona menggeleng kecil. “Kau cantik, Seo. Percayalah. Eonni akan membuat penampilanmu wow mulai hari ini. Kau terlalu sederhana untuk memikat Kyuhyun”

“Aku tak berani mendekatinya eonni. Dia terlalu dingin”

“Dia pasti mau,, Siwon oppa sudah mengurus semuanya. Besok datanglah ke caffe Flower jam 4”

“Nde??”

“Tapi aku harus bekerja”

“Kyuhyun akan mengajakmu kencan. Kau pikir dia akan membiarkanmu bekerja??”

Ucapan Yoona membuat Seohyun bungkam. Yeoja ini benar-benar mengatur segalanya.

“Kau akan menyukainya lama-kelamaan Seo. Dia namja baik dan perhatian jika kau mengenalnya. Hanya saja dulu dia pernah dilukai oleh mantannya. Karena itu dia jadi dingin pada yeoja”

“Kyuhyun sajangnim disakiti oleh mantannya”

“Ne” Yoona mengangguk. “Untung dia masih di luar negeri. Jadi lebih mudah bagi kita untuk meraih hati Kyuhyun”

“Tapi eonni,, apa kau yakin dia akan menyukaiku?? Aku rasa eonni tak perlu melakukannya. Eonni sudah membelikanku pakaian dan sepatu yang bagus. Makanan yang enak. Eonni.. aku sudah memaafkanmu. tidak apa-apa”

“Akunya yang tidak enak” sela Yoona. “Sudah tak usah membantah”

.

.

Kyuhyun tak bisa berkedip. Matanya menatap takjub Seohyun yang ada dihadapannya.

Yoona rupanya menjalankan rencananya lebih cepat. Yeoja itu tak mau menunggu hari esok. Jadi dia menelpon Kyuhyun agar mau menemani Seohyun jalan-jalan karena Siwon kembali mengamuk padanya.

Kyuhyun jelas tak ada pilihan selain menurutinya.

“Kau cantik sekali Seohyun-ah…” ujar Kyuhyun dengan senyumnya.

“Terimakasih. Yoona eonni membawaku ke salonnya”

“Pantas saja. Biasanya juga penampilanmu standar” cibir Kyuhyun memulai tingkah jahilnya pada Seohyun.

Seohyun mendengus. “Aku memang cantik!! Sajangnim saja yang tak tahu menilai!!”

“Kau ini selalu berani jika di luar kantor ya”

“Tentu, sajangnim bukan bos ku lagi” Seohyun memeletkan lidahnya.

Kyuhyun tertawa meremehkan. “Kau masih memanggilku sajangnim, Berarti aku masih bosmu sekarang”

“Eh, maksudku Kyuhyun-ssi….” ralat Seohyun cepat membuat Kyuhyun terkekeh.

“Panggil saja Kyuhyun-ah.. apa susahnya sih??”

“Kau lebih tua dariku. Jadinya tak sopan”

“Kalau begitu oppa??”

“Oppa??” Seohyun terlihat ling lung.

“Ne, oppa…”

Seohyun mengangguk dengan wajah memerah. “Ne, oppa…”

“Kajja,, kau mau jalan-jalan kan hari ini”

“Tapi mana mobilmu??” tanya Seohyun celingak celinguk mencari mobil namja itu.

“Ku parkir agak jauh dari sini”

“Kenapa??”

“Ayolah,, kau pasti tahu kalau Yoona dan Siwon hyung menyuruh kita berkencan. Jadi kita nikmati saja hari ini dengan berjalan kaki”

“Tapi akan melelahkan”

“Tidak,, aku takkan menyuruhmu jalan sampai bermil-mil nona Seororo…”

“Ya, kenapa kau memanggilku begi…”

“Huwaa….”

Seohyun dan Kyuhyun kompak menoleh ke sumber suara. Seorang anak laki-laki berumur mungkin 8 tahun sedang menangis.

 Seohyun terkesiap. Mendekati anak kecil tersebut dengan wajah cemas.

“Kenapa kau menangis eoh?? Uljima…” bisik Seohyun sembari mengusap airmata yang mengalir di pipi anak kecil tersebut.

“Eo… eomma… eodiya??” tanya anak kecil itu terbata.

“Apa kau kehilangan eommamu??”

“Ne, aku akan membeli eskrim jadi aku pergi sebentar.. tapi tapi.. saat aku kembali,, eomma eobseo!!” anak kecil itu kembali menangis.

Seohyun terlihat sibuk menenangkannya. Sementara Kyuhyun menghampiri mereka dengan wajah bingung.

“Ada apa??” tanyanya.

“Anak ini kehilangan ibunya” jawab Seohyun sembari mengusap kepalanya penuh kasih sayang.

“Siapa namamu, nak??” tanya Kyuhyun dengan nada bijak.

“Maru… Shin Maru”

Kyuhyun mengangguk paham. kemudian tersenyum sembari menyejajarkan tubuhnya.

“Jangan menangis ya? Kau ini namja.. harus kuat. Ayo, hyung dan noona akan membantu mencarikan ibumu. Sekarang naiklah ke punggung hyung”

Seohyun terlihat takjub akan perkataan lembut Kyuhyun. Tak menyangka namja sedingin Kyuhyun akan bersikap sebaik ini.

Mereka berjalan sembari bertanya-tanya pada orang-orang yang mereka temui tentang kemungkinan bertemu ibu Maru. Tapi masih belum membuahkan hasil juga.

“Kita bawa saja ke kantor polisi. Mungkin ibunya sudah melaporkan tentang kehilangan” Kyuhyun menatap Maru yang sedang asik menjilati eskrimnya.

“Tapi dia mungkin akan ketakutan. Dia bahkan tak bisa jauh darimu oppa” jawab Seohyun bingung.

Kyuhyun menghela nafas. Benar juga. Maru akan menangis jika Kyuhyun meninggalkannya sebentar. Membuatnya jadi seperti ayahnya saja.

“Maru-yah!!”

Teriakan seorang yeoja perlahan mengalihkan perhatian ketiganya. Maru terlihat senang.

“Eomma!!” teriaknya sembari berlari ke arah yeoja itu. Keduanya berpelukan dengan wajah syukur.

“Aigoo.. terimakasih banyak agasshi.. Kalau tidak ada kalian kurasa Maru bisa kenapa-napa”

Seohyun tersenyum, begitu juga Kyuhyun.

“Sama-sama ahjumma”

“Omo.. kalian serasi sekali. Apa kalian pasangan pengantin baru??”

Mendadak pertanyaan ahjumma itu membuat Seohyun dan Kyuhyun salah tingkah.

“Aniya” jawab mereka berbarengan. Membuat ajumma itu tak enak.

“Maaf aku tidak tahu”

Kyuhyun tersenyum kecil. “Tidak apa-apa ahjumma” matanya kemudian melirik Maru.

“Shin Maru, jangan lagi pergi jauh dari eommamu eoh?? Jadilah anak yang baik”

“Arraseo hyung” jawab Maru patuh. Kyuhyun tersenyum lalu mengelus kepalanya lembut.

Keduanya hanya bisa melambaikan tangan dengan wajah gembira saat Maru pulang bersama ibunya dan melambaikan tangan pada mereka.

“Dia anak yang manis” ujar Seohyun.

“Ne, lebih manis darimu. Kajja, dia sudah tak ada lagi”

Seohyun mendecih. Menatap sebal punggung Kyuhyun yang menjauh darinya. “Dasar setan!!” umpatnya pelan. Namun tetap disusulnya juga langkah Kyuhyun.

.

.

“Aigoo… apa yang sebenarnya kulakukan??”

Yoona tampak tak mempedulikan keluhan Siwon. Matanya nampak terfokus pada dua orang yang tengah berjalan di depan mereka.

“Oppa.. apa yang kau lakukan?? Ayo jalan, Kyu oppa dan Seo sudah mulai pergi”

Siwon mendengus. Kalau saja dia tak mengkhawatirkan istrinya yang suka berbuat nekat ini pasti dia takkan mau menjadi penguntit adiknya sendiri seperti sekarang.

“Apa kita akan terus mengikuti mereka. Sehun…”

“Ada Yoo ahjumma yang mengurusnya. Gokchongma”

“Tapi…”

“Oppa…” Yoona mulai merengek. Membuat Siwon menyerah.

“Arraseo” ujarnya sembari menghela nafas.

-TBC-

Akhirnya bisa juga publish part duanya.. ._.

Jangan lupa like sama komennya ya.. 😀

Makasih udah baca ff gaje ini^^

Tentang jihanseo

Girl||96line|| Seomates ||Kpop lovers let's be friend with me ♥
Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori dan tag , , , , , . Tandai permalink.

4 Balasan ke Marry Him If You Dare (Chapter 2)

  1. yukarizumi berkata:

    Yay! Aku first comment lagi ^^
    ffnya bagus!, selalu aja bikin aku senyum2 sndiri #hehehe
    aplagi waktu dibilang seokyu pengantin baru. Uwaaa.. Next ya 🙂

    Suka

  2. senangnya dicomblangin, tp msh da soyoong ya,,,,
    suka sm ff nih,, next ya jgn lm2 ya,( sory maksa)

    Suka

  3. huldamaknae25 berkata:

    Yoona cinta ngak ama wonie???huuaaa nexttt

    Suka

  4. Naengmyun berkata:

    huhuhuu bau baca. okeee aku suka ceritanya. ternyata sekretaris sendiri. ciyeee si kyuppa gak bisa moveon

    Suka

Komen Juseyo^^